Oleh: smpn1porongblog | Februari 24, 2010

Cahaya

Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm.[1] Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak. [2][3]

Cahaya adalah paket partikel yang disebut foton.

Kedua definisi di atas adalah sifat yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan sehingga disebut “dualisme gelombang-partikel”. Paket cahaya yang disebut spektrum kemudian dipersepsikan secara visual oleh indera penglihatan sebagai warna. Bidang studi cahaya dikenal dengan sebutan optika, merupakan area riset yang penting pada fisika modern.

Studi mengenai cahaya dimulai dengan munculnya era optika klasik yang mempelajari besaran optik seperti: intensitas, frekuensi atau panjang gelombang, polarisasi dan fasa cahaya. Sifat-sifat cahaya dan interaksinya terhadap sekitar dilakukan dengan pendekatan paraksial geometris seperti refleksi dan refraksi, dan pendekatan sifat optik fisisnya yaitu: interferensi, difraksi, dispersi, polarisasi. Masing-masing studi optika klasik ini disebut dengan optika geometris (en:geometrical optics) dan optika fisis (en:physical optics).

Pada puncak optika klasik, cahaya didefinisikan sebagai gelombang elektromagnetik dan memicu serangkaian penemuan dan pemikiran, sejak tahun 1838 oleh Michael Faraday dengan penemuan sinar katoda, tahun 1859 dengan teori radiasi massa hitam oleh Gustav Kirchhoff, tahun 1877 Ludwig Boltzmann mengatakan bahwa status energi sistem fisik dapat menjadi diskrit, teori kuantum sebagai model dari teori radiasi massa hitam oleh Max Planck pada tahun 1899 dengan hipotesa bahwa energi yang teradiasi dan terserap dapat terbagi menjadi jumlahan diskrit yang disebut elemen energi, E. Pada tahun 1905, Albert Einstein membuat percobaan efek fotoelektrik, cahaya yang menyinari atom mengeksitasi elektron untuk melejit keluar dari orbitnya. Pada pada tahun 1924 percobaan oleh Louis de Broglie menunjukkan elektron mempunyai sifat dualitas partikel-gelombang, hingga tercetus teori dualitas partikel-gelombang. Albert Einstein kemudian pada tahun 1926 membuat postulat berdasarkan efek fotolistrik, bahwa cahaya tersusun dari kuanta yang disebut foton yang mempunyai sifat dualitas yang sama. Karya Albert Einstein dan Max Planck mendapatkan penghargaan Nobel masing-masing pada tahun 1921 dan 1918 dan menjadi dasar teori kuantum mekanik yang dikembangkan oleh banyak ilmuwan, termasuk Werner Heisenberg, Niels Bohr, Erwin Schrödinger, Max Born, John von Neumann, Paul Dirac, Wolfgang Pauli, David Hilbert, Roy J. Glauber dan lain-lain.

Era ini kemudian disebut era optika modern dan cahaya didefinisikan sebagai dualisme gelombang transversal elektromagnetik dan aliran partikel yang disebut foton. Pengembangan lebih lanjut terjadi pada tahun 1953 dengan ditemukannya sinar maser, dan sinar laser pada tahun 1960.

Era optika modern tidak serta merta mengakhiri era optika klasik, tetapi memperkenalkan sifat-sifat cahaya yang lain yaitu difusi dan hamburan.

Oleh: smpn1porongblog | Februari 24, 2010

Mengenal Bunyi

Bunyi atau suara adalah kompresi mekanikal atau gelombang longitudinalmedium. Medium atau zat perantara ini dapat berupa zat cair, padat, gas. Jadi, gelombang bunyi dapat merambat misalnya di dalam air, batu bara, atau udara. yang merambat melalui

Kebanyakan suara adalah merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan kecepatan osilasi atau frekuensiHertz (Hz) dan amplitudo atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam desibel. yang diukur dalam

Manusia mendengar bunyi saat gelombang bunyi, yaitu getaran di udara atau medium lain, sampai ke gendang telinga manusia. Batas frekuensi bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia kira-kira dari 20 Hz sampai 20 kHz pada amplitudo umum dengan berbagai variasi dalam kurva responsnya. Suara di atas 20 kHz disebut ultrasonik dan di bawah 20 Hz disebut infrasonik.

Kenyaringan dan Desibel

Bunyi kereta lebih nyaring daripada bunyi bisikan, sebab bunyi kereta menghasilkan getaran lebih besar di udara. Kenyaringan bunyi juga bergantung pada jarak kita ke sumber bunyi. Kenyaringan diukur dalam satuan desibel (dB). Bunyi pesawat jet yang lepas landas mencapai sekitar 120 dB. Sedang bunyi desiran daun sekitar 33 dB.

Kebanyakan suara adalah merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan kecepatan osilasi atau frekuensi yang diukur dalam Hertz (Hz) dan amplitudo atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam desibel.

Manusia mendengar bunyi saat gelombang bunyi, yaitu getaran di udara atau medium lain, sampai ke gendang telinga manusia. Batas frekuensi bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia kira-kira dari 20 Hz sampai 20 kHz pada amplitudo umum dengan berbagai variasi dalam kurva responsnya. Suara di atas 20 kHz disebut ultrasonik dan di bawah 20 Hz disebut infrasonik.

Gema

Gema terjadi jika bunyi dipantulkan oleh suatu permukaan, seperti tebing pegunungan, dan kembali kepada kita segera setelah bunyi asli dikeluarkan. Kejernihan ucapan dan musik dalam ruangan atau gedung konser tergantung pada cara bunyi bergaung di dalamnya. Bunyi atau suara adalah kompresi mekanikal atau gelombang longitudinal yang merambat melalui medium. Medium atau zat perantara ini dapat berupa zat cair, padat, gas. Jadi, gelombang bunyi dapat merambat misalnya di dalam air, batu bara, atau udara jadi, gema adalah gelombang pantul/ reaksi dari gelombang yang dipancarkan bunyi.

Gelombang Bunyi

Gelombang bunyi terdiri dari molekul-molekul udara yang bergetar maju-mundur. Tiap saat, molekul-molekul itu berdesakan di beberapa tempat, sehingga menghasilkan wilayah tekanan tinggi, tapi di tempat lain merenggang, sehingga menghasilkan wilayah tekanan rendah. Gelombang bertekanan tinggi dan rendah secara bergantian bergerak di udara, menyebar dari sumber bunyi. Gelombang bunyi ini menghantarkan bunyi ke telinga manusia,Gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal.

Kecepatan Bunyi

Bunyi merambat di udara dengan kecepatan 1.224 km/jam. Bunyi merambat lebih lambat jika suhu dan tekanan udara lebih rendah. Di udara tipis dan dingin pada ketinggian lebih dari 11 km, kecepatan bunyi 1.000 km/jam. Di air, kecepatannya 5.400 km/jam, jauh lebih cepat daripada di udara Rumus mencari cepat rambat bunyi adalah v=s:t Dengan s panjang Gelombang bunyi dan t waktu

Resonansi

Suatu benda, misalnya gelas, mengeluarkan nada musik jika diketuk sebab ia memiliki frekuensi getaran alami sendiri. Jika kita menyanyikan nada musik berfrekuensi sama dengan suatu benda, benda itu akan bergetar. Peristiwa ini dinamakan resonansi. Bunyi yang sangat keras dapat mengakibatkan gelas beresonansi begitu kuatnya sehingga pecah.

Oleh: smpn1porongblog | Februari 23, 2010

Mengenal Jejaring Sosial Facebook

Facebook pertama kali diluncurkan pada 4 Februari 2004 oleh seorang mahasiswa Harvard Univresity, Mark Zuckerberg. Pada awalnya dulu memakai nama “The Facebook” yang merupakan sebutan untuk lembaran dokumen yang dibagikan kepada setiap mahasiswa baru di Harvard University yang menampilkan profil civitas akademika.

Dalam waktu satu bulan sejak facebook diluncurkan lebih dari setengah jumlah mahasiswa Harvard sudah tergabung sebagai pengguna. The Facebook juga mulai merambah keberbagai kampus lain di kota Boston dan beberapa universitas ternama seperti Stanford, Columbia, dan Yale. Dan kurang dari 4 bulan 30 kampus telah tergabung sebagai pengguna The Facbook dan situs yang semula beralamat di thefacebook.com ini berubah manjadi facebook.com pada Agustus 2005.

Dalam perkembangannya Facebook kemudian membuka jaringannya tidak hanya untuk kalangan perguruan tinggi tetapi juga untuk pelajar SMA, pekerja kantoran, dan akhirnya pada September 2006, Facebook dibuka untuk umum bagi siapa saja yang telah berumur 13 tahun dan telah memiliki email. Sekarang ini anak SMP juga sudah banyak yang punya akun facebook…., termasuk bapak/ibu gurunya…..Laughing

Apa sich yang membuat Facebook begitu diminati banyak orang ?. facebook memiliki banyak jaringan yang diatur berdasarkan kota, lokasi, kerja, sekolah, maupun negara. Jaring-jaring inilah yang kemudian menghubungkan para anggotanya. Selama profil kita berisi informasi yang lengkap, Facebook bisa menemukan orang-orang yang mirip dengan profil kita. Dengan begitu kita bisa menemukan teman lama dan teman-teman baru sesuai dengan profil kita.

Sampai dengan sekarang Facebook telah tersedia dalam lebih dari 40 bahasa dan telah berkembang pesat dengan jumlah pengguna lebih dari 200 juta orang dan ternyata 70% pengguna Facebook tidak berasal dari Amerika dengan rata-rata setiap pengguna memiliki teman 120 teman. Perkembangan Facebook memang sangat fenomenal, bayangkan aja lama penggunaan Facebook setiap hari pada tahun 2008 adalah 1,1 milyar menit dan pada tahun 2009 meningkat sangat tajam seiring banyaknya yang terserang virus Facebook yaitu 3 milyar menit. Update pengguna Facebook perhari pada tahun 2008 sekitar 4 juta pengguna dan pada tahun 2009 berkembang menjadi 18 juta pengguna dan banyaknya foto yang diupload perbulan mencapai 850 juta foto.

Selain itu Facebook tidak hanya dimanfaatkan untuk mencari teman, tetapi juga digunakan untuk beriklan serta berkampanye, salah satunya adalah  Presiden Amerika Barrack Obama adalah Presiden pertama yang memanfaatkan Facebook untuk kampanye via internet, dan kini banyak capres-capres yang mengekor tindakan Obama tersebut. Kita juga bisa share tentang masalah-masalahyang sedang kita hadapi misalnya kesehatan, keuangan, sekolah, dll.

Facebook selain banyak sekali manfaatnya tidak dipungkiri juga banyak negatif yang ditimbulkan. banyak contoh yang sekarang sudah terjadi dimasyarakat mulai dari hilangnya siswi dengan teman facebooknya, PSK yang lebih canggih dengan menawarkan diri di facebook, kalimat-kalimat yang tidak patut di ucapkan sampai foto yang harusnya ada dalam file pribndi juga kadang bisa nangkring di facebook.

Nah, Buat yang suka facebook nich harus hati-hati karena menurut penelitian ternayata dapat menurunkan kinerja kita termasuk juga prestasi belajar !

Maka dari itu Ayo menggunakan teknologi dengan bijaksana

Older Posts »

Kategori